Pesawat robotika New Horizons yang dibuat dan dioperasikan NASA. (Dok. NASA) |
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat badan antariksa NASA bernama New Horizons yang ditugaskan menjelajahi planet Pluto, baru-baru ini menangkap objek kecil misterius di wilayah Sabuk Kuiper (Kuiper Belt) yang berada dekat Neptunus atau sekitar 5,3 miliar kilometer dari Matahari.
New Horizons pertama kali mengambil foto objek kecil itu pada awal bulan November kemarin. Diberi nama 1994 JR1, kira-kira ukuran lebar objek mungil itu adalah 144 kilometer.
Situs berita Time mewartakan, pesawat robotika New Horizons menangkap penampakan 1994 JR1 pada jarak 273 juta kilometer dari tempat ia berpijak saat itu, yakni masih di sekitar Pluto. Terdengar jauh, namun jarak tersebut dianggap 15 kali lebih dekat dibanding objek Sabuk Kuiper Belt yang pernah difoto sebelumnya.
New Horizons memang dirancang untuk memotret dan meneliti objek antariksa lain, termasuk di Sabuk Kuiper setelah ia menyelesaikan penelitiannya di Pluto.
Nah, jika tim NASA betul-betul menyetujui perpanjangan misinya, maka kemungkinan besar objek-objek purba yang berada di ujung sistem tata surya akan semakin terungkap.
Diketahui setelah tahun 1992 ditemukan bahwa sistem tata surya ternyata memiliki populasi yang besar di ‘halaman belakang’ setelah Neptunus, sebuah area yang dikenal dengan nama Sabuk Kuiper. Sejumlah ilmuwan yang menemukan hal ini seperti mendapat kemenangan hingga bisa mengirim misi penelitian ke Pluto.
Dari data terakhir yang dikirim oleh New Horizons, ada dua gunung berapi di permukaan Pluto, di mana pada bagian puncak gunung tersebut memiliki lekuk yang persis seperti gunung berapi di Bumi dan Mars. Bedanya, dua gunung misterius ini tidak memuntahkan batuan cair, melainkan air es dan kandungan nitrogen, amonia, serta metana.
New Horizons berhasil melintas 12,5 ribu kilometer di atas permukaan Pluto dengan kecepatan 45 ribu kilometer per jam pada pertengahan Juli lalu. Jarak tersebut menjadi yang terdekat sejak New Horizons menjelajah ruang angkasa selama 9,5 tahun.
Keberhasilan New Horizons sambangi Pluto dari dekat itu menjadi sejarah baru bagi AS dan diklaim sebagai satu-satunya negara yang pernah "mengunjungi" tiap planet di dalam sistem tata surya.
Diketahui setelah tahun 1992 ditemukan bahwa sistem tata surya ternyata memiliki populasi yang besar di ‘halaman belakang’ setelah Neptunus, sebuah area yang dikenal dengan nama Sabuk Kuiper. Sejumlah ilmuwan yang menemukan hal ini seperti mendapat kemenangan hingga bisa mengirim misi penelitian ke Pluto.
Dari data terakhir yang dikirim oleh New Horizons, ada dua gunung berapi di permukaan Pluto, di mana pada bagian puncak gunung tersebut memiliki lekuk yang persis seperti gunung berapi di Bumi dan Mars. Bedanya, dua gunung misterius ini tidak memuntahkan batuan cair, melainkan air es dan kandungan nitrogen, amonia, serta metana.
New Horizons berhasil melintas 12,5 ribu kilometer di atas permukaan Pluto dengan kecepatan 45 ribu kilometer per jam pada pertengahan Juli lalu. Jarak tersebut menjadi yang terdekat sejak New Horizons menjelajah ruang angkasa selama 9,5 tahun.
Keberhasilan New Horizons sambangi Pluto dari dekat itu menjadi sejarah baru bagi AS dan diklaim sebagai satu-satunya negara yang pernah "mengunjungi" tiap planet di dalam sistem tata surya.
sumber : CNN Indonesia
0 komentar :
Posting Komentar